Literasi SDGs
Literasi SDGs poin ke-15 (Life on Land) adalah kemampuan memahami, menganalisis, dan menerapkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga ekosistem darat, termasuk hutan, keanekaragaman hayati, dan sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan. Literasi ini mendorong kesadaran akan dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan serta pentingnya peran semua pihak dalam upaya pelestarian alam.
Gunung Merbabu sebagai taman nasional merupakan contoh konkret penerapan tujuan ini. Kawasan ini memiliki hutan pegunungan yang menjadi habitat berbagai flora dan fauna endemik, serta dijaga melalui kombinasi konservasi ilmiah dan kearifan lokal masyarakat. Dengan mempelajari Gunung Merbabu, siswa dapat melihat langsung bagaimana pelestarian ekosistem darat dilakukan secara nyata dan berkelanjutan.
Dalam konteks ini, siswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan. Mereka dapat berkontribusi melalui kegiatan pembelajaran berbasis lingkungan, kampanye pelestarian alam, penelitian sederhana tentang keanekaragaman hayati, hingga penerapan gaya hidup ramah lingkungan.
Dengan memahami dan terlibat langsung, siswa tidak hanya menjadi pembelajar pasif, tetapi juga pelaku aktif dalam mendukung tercapainya SDGs, khususnya poin ke-15.